Langsung ke konten utama

Curahan Hati Petani Tradisional

Kegiatan wawancara yang telah dilakukan salah satu admin KSI (Nining W) membawa sebuah cerita mengenai ungkapan hati petani tradisional yang mungkin selama ini kurang mendapat perhatian para kaum muda.
        Sebuah ungkapan kekecewaan dilontarkan oleh salah seorang petani narasumber yang bernama bapak Tanto mengenai pertanian di desa-desa yang kurang diminati oleh para pemuda desa.“Para pemuda desa lebih memilih kerja di pabrik karena penghasilannya lebih besar,” ungkap Pak Tanto. “Lantas bagaimana dengan pertanian jika nantinya tidak ada yang meneruskan?” 
        Pak Tanto mengaku bahwa di daerahnya pertanian merupakan ladang penghasilan utama, sementara tenaga kerja yang bergelut di dalamnya mayoritas dari generasi tua, karena para pemudanya sudah jarang yang peduli terhadap agriculture. Ditambah lagi, alih fungsi lahan semakin merajalela, lahan-lahan di desa semakin menyempit akibat dibangunnya toko/ kios bahkan perumahan yang dianggap lebih  menguntungkan dari pada menanam hasil pertanian.
        Menurut bapak Tanto, para pemuda sekarang harus diubah mindsetnya, bahwa tanpa adanya pertanian  mereka tidak akan bisa mendapatkan bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Kondisi ini diperparah dengan menurunnya kualitas tanah, sehingga petani harus membeli pupuk dan bahan-bahan lain untuk membuat tanahnya dapat ditumbuhi tanaman dengan baik. Biaya produksi tentu meningkat, tetapi hal itu tidak seimbang dengan harga produk pertanian (biasa) yang cenderung menurun karena kalah saing dengan tanaman hidroponik maupun yang organik. 
        Mengenai tanaman organik, tentu harganya cenderung lebih mahal daripada tanaman non organik dan hal itu sebenarnya dapat dijadikan petani untuk menambah tingkat pendapatannya. Namun, yang membuat petani enggan adalah prosesnya yang lebih lama dibanding dengan budidaya tanaman non organik sehingga waktu untuk mendapatkan pendapatan pun juga lebih lama. Sementara kebutuhan mereka tak hentinya mendesak untuk segera dipenuhi, mau tidak mau mereka harus cepat panen dengan kuantitas yang banyak sehingga penggunaan pupuk dan bahan-bahan kimia tetap menjadi solusi mereka untuk mendapatkan hasil panen yang banyak. 
       Terakhir, bapak Tanto menyampaikan harapannya teruntuk para generasi muda agar bersedia peduli terhadap mirisnya kondisi pertanian serta terus berupaya mengembangkan teknologi dalam membangun dan mempermudah proses pertanian. Dengan demikian, dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh para petani.

Oleh             : Nining W
Narasumber: Bp Tanto
Lokasi         : Boyolali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

Festival Kuliner UNS 2012

Dalam rangka memperingati Dies Natalis UNS ke-36, UPT Pelayanan dan Pengembangan Bahasa (UPTP2B) akan menyelenggarakan  One Day Festival . Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 10 Maret 2012 bertempat di halaman UPT P2B UNS. One Day Festival   merupakan program UPT P2B yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Asia, Eropa dan Amerika. Festival ini dikemas dalam bentuk bazzar makanan, minuman, kerajinan, busana dan lomba. Adapun lombanya adalah lomba kupas apel, lomba menggunakan sumpit, dan lomba origami. Kegiatan akan diselenggarakan mulai pukul 09.00 - 14.00 WIB di halaman UPT P2B pada hari Sabtu, 10 Maret 2012. Don't miss it!!! Sumber:  upt p2b uns